Sejarah K3 modern dimulai pada Revolusi Industri abad ke-18, ketika banyak pekerja mengalami cedera dan penyakit akibat kondisi kerja yang buruk di pabrik dan tambang. Tidak adanya perlindungan keselamatan menyebabkan tingginya angka kecelakaan kerja dan kematian buruh.
Faktor penyebab lahirnya standar K3
-
Jam kerja panjang tanpa pengawasan
-
Mesin industri berbahaya tanpa pelindung
-
Paparan bahan kimia dan polusi
-
Minimnya pengetahuan dan regulasi keselamatan
Pemerintah Inggris kemudian menerbitkan Factory Act 1833, undang-undang awal yang mengatur keselamatan pekerja anak dan kewajiban pengawasan perusahaan.
Pembentukan ILO dan Pengaruh Global
Pada 1919, berdirilah ILO (International Labour Organization) yang memainkan peran penting dalam menciptakan standar kerja global termasuk keselamatan kerja. ILO menghasilkan banyak rekomendasi dan konvensi yang digunakan sebagai dasar hukum keselamatan kerja di berbagai negara.
Perkembangan Standar K3 Abad ke-20
Kesadaran global mengenai keselamatan kerja meningkat setelah munculnya kecelakaan besar seperti:
-
Tragedi Triangle Factory Fire (AS, 1911)
-
Ledakan Texas City (AS, 1947)
-
Bencana gas Bhopal (India, 1984)
-
Nuklir Chernobyl (Ukraina, 1986)
Insiden tersebut mendorong pemerintah dan industri untuk memperketat peraturan keselamatan, termasuk lahirnya Occupational Safety and Health Act (OSHA) tahun 1970 di Amerika Serikat.
Lahirnya Standar Sistem Manajemen K3
Dengan kebutuhan sistem keselamatan yang terstruktur, lahir standar K3 internasional, yaitu:
-
BS 8800 (1996) sebagai standar sistem manajemen keselamatan pertama
-
OHSAS 18001 (1999) menjadi standar yang paling banyak diterapkan di seluruh dunia
-
ISO 45001:2018 menggantikan OHSAS dengan pendekatan berbasis risiko dan integrasi dalam sistem manajemen modern
Saat ini ISO 45001 menjadi standar global untuk meningkatkan performa K3 dan budaya keselamatan di organisasi.
Standar K3 di Indonesia
Perkembangan standar K3 di Indonesia didukung oleh:
-
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
-
PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
-
Adopsi ISO 45001:2018 sebagai standar internasional yang dapat disertifikasi
Regulasi ini membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional serta melindungi tenaga kerja secara optimal.
Sejarah standar K3 berkembang dari usaha perlindungan pekerja pada masa Revolusi Industri hingga munculnya standar internasional modern ISO 45001. Perjalanan panjang ini menunjukkan bahwa keselamatan kerja merupakan investasi penting bagi keberlanjutan perusahaan dan kesejahteraan pekerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan fondasi penting untuk melindungi tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas industri. Standar K3 yang berlaku saat ini adalah hasil dari perjalanan panjang yang dipengaruhi perkembangan industri, perubahan sosial, dan teknologi global. Memahami sejarah standar K3 membantu perusahaan membangun budaya keselamatan yang kuat dan berkelanjutan.











